Puisi Cinta Tuhan Terbaik
Puisi Cinta Tuhan Terbaik
Engkau ada di dalam jiwaku
Memenuhi segala ruang
Namun engkau tak mengerti
Engkau ada di dalam jiwaku
Seperti setetes air di dalam karang
Seperti matahari berada dalam bayang-bayang
Maka biarlah isi dadaku
Hancur berkeping
Ketika engkau meronta
Aku berdoa setiap malam
Berdoa lirih begitu kuat
Seperti sedang mengikat langit dan bumi
Untuk menenangkan badai
Namun sayangnya tak ada
yang mendengar. Dan aku
yang hanya berdiri setiap kali
sebuah purnama datang
menyaksikan
samudra yang bertahun mual-mual
sebab mengidap kandung ribuan
Engkau adalah …
Engkau adalah …
Engkau,
Engkau ada di dalam jiwaku
Seperti bintang-bintang yang bercermin
di subumarin malam
Engkau ada di dalam jiwaku
Memenuhi segala ruang
Melebihi seekor burung dalam sangkar
Yang membuat seisi rumahnya terus bergetar
Engkau,
Mengalir dalam merah darahku
Setiap kali aku merasakan detak jantung
Seperti hujan deras menghantam pintu aorta
Engkau
Mengalir dalam merah darahku
Setiap kali aku menarik nafsku satu-persatu
Seperti menarik tulang-tulang dari pusat rongganya
Seperti menekak seekor burung pada sendi-sendi
hingga terlepas sayap-sayapnya
Engkau
Mengalir dalam merah darahku, dalam marah darahku
Gelombang pasang di tengah lautan
Seperti setan-setan, malaikat menari
Dalam mabuk sihir dzikirku
Engkau,
Engkau adalah seekor burung dalam burung
Dalam sangkar, sebuah sangkar
Dan sepertinya aku butuh sebuah keselamatan
Keselamatan Tuhan
dan keselamatan dari seorang Perempuan
Tapi, engkau belum mengerti
Jika dalam cinta, hidup dan kematianku
ada sebuah kunci
Dan dalam dua bibirku
Aku hanya dapat terus berdoa
Yang tenang dalam guntur
Yang kan senyap dalam kubur
Yang berjalan di pinggir pantai
Yang menutup mata dengan santai
Yang tenang dalam degup dan guntur
Yang senyap dalam bisik dan kubur
Ia, yang berjalan dalam basah di sekujur
Yang berciuman,
sebelum tidur
Comments
Post a Comment