Puisi Tuan Yang Terhormat
Tuan Yang Terhormat
Benih lentik ujung malamku menghiba
Hadir merayap di setiap poriku
Desahku meronda dalam melodi nestapa
Ingin rasanya berontak
Tapi pada siapa kan tertuju
Tuan...
Rasa sepi berbatang karaku
Selalu bergumul merindukan bayang
Pernah aku bersenandung di berontak malamku
Menyibak lentera kota
Berbalet di persimpangan jalan
Tapi irama bunga hati yang kucita
Mengisap jempol lahirkan sayatan
Duh tuan yang terhormat
Pada siapa kan kutanggalkan penatku
Kucurahkan hanyut rinduku
Aku yang merindu rasa
Aku juga yang haus hasrat
Mendekam kelam di malam terbataku
Pedih
Comments
Post a Comment