Puisi Tema Sosial " Perempuan Jahanam "
Perempuan Jahanam
Malam jahanam dalam ronta
Perempuan terpasung derita
Tak ada cinta yang tersisa baginya
Kesemuan senyum orang-orang di balik bilik
Tergambar di lembar bayang mata
Mereka lebih jahanam dari malam!
Di manakah Tuhan yang Pengasih?
Di manakah Tuhan yang Pemurah?
matanya terus berputar mencari cahaya
Sudah tak mampu dia menangis
Telah terkuras segala bening itu
Tatkala takdir menyeretnya di kelukaan
Tanpa pernah mampu dia melawan
Malam selalu jahanam!
menelanjangi hidupnya yang sudah sekarat
Yang mungkin sudah tak lagi diinginkan
Tapi di mana kematian?
tangannya menggapai pedang-pedang yang tersisip di kulit langit
Bulan hanya tertawa
Menjadi saksi setiap napas luka
Sungguh,
Apakah semua sudah tak punya cinta?
Suara-suara riuh
berlomba mengisi telinganya yang telah terbakar
dan entah mengapa
Perempuan itu tertawa terbahak
Mengacak rambut legamnya yang
Menjadi sarang kutu.
Kutu busuk!
Sungguh,
Dia membuka pakaiannya satu persatu
Menyayat kulitnya yang telah melepuh
Terbakar amarah; ratusan hari
Dia menghunjam gelap
Dia mengoyak pekat
Lalu tertawa; lagi
Karena tangis sudah mati!
Comments
Post a Comment